Ukuran Pondasi Batu Kali yang Ideal untuk Proyek Konstruksi

ukuran batu kali

Sebagai pondasi dari sebuah bangunan, ukuran pondasi batu kali menjadi salah satu elemen penting dalam proyek konstruksi. Fungsi utamanya adalah untuk menahan beban seluruh struktur bangunan secara efektif.

Untuk kelancaran proyek konstruksi Anda, pemahaman tentang ukuran pondasi batu kali perlu dipelajari. Yuk, simak pembahasan lengkapnya di sini!

Cara Menentukan Dimensi Ukuran Pondasi Batu Kali

Salah satu aspek awal yang harus dipahami adalah komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan pondasi batu kali. Penentuan takaran serta ukuran pondasi batu kali menjadi pertimbangan selanjutnya.

Berikut adalah beberapa komposisi yang perlu Anda perhatikan: 

1. Ukuran Lebar Batu Kali

Dimensi utama yang perlu diperhatikan pada ukuran pondasi batu kali adalah lebarnya. Bagian lebar ini terbagi menjadi dua, yaitu bagian atas dan bawah.

Persyaratan umum untuk lebar bagian atas batu kali adalah sekitar 30 cm. Sedangkan untuk lebar bagian bawah dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Umumnya, jika lebar atasnya besar, maka lebar bawahnya juga harus lebih lebar.

2. Komposisi Perpaduan Batu yang Tepat

Selain itu, aspek krusial lainnya adalah perpaduan batu yang tepat saat menggunakan pondasi batu kali. Komposisi batuan yang disarankan adalah menggabungkan batu berbentuk trapesium dengan campuran batu kali.

Setelah itu, campuran bebatuan tersebut akan ditambah dengan elemen seperti semen PC, pasir, dan kapur. Adapun komposisi yang ditetapkan dengan penggunaan adalah 10 PSR : 3 KPR, khusus untuk bangunan dengan tinggi maksimal 1,5 meter.

3. Ukuran Samping Batu Kali

Aspek penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah ukuran samping dari pemasangan pondasi batu kali. Bila dipasang berdekatan dengan batu atau area kosong yang ditentukan, ukuran perkiraannya harus ada dalam kisaran 20 cm dengan ketentuan di atas pasir yang ditimbun.

4. Ukuran Ketebalan Urukan Pasir

Pertimbangan penting lainnya dalam menentukan ukuran pondasi batu kali berkaitan dengan ketebalan urukan atau timbunan pasir. Proses penimbunan pasir ini harus mengikuti ukuran standar yaitu dengan ketebalan 10 cm dari titik terendah tanah.

Tahapan Pelaksanaan Pemasangan Pondasi Batu Kali

Setelah mengetahui perihal pentingnya komposisi ukuran pondasi batu kali, Anda juga perlu mempelajari tahapan pemasangannya. Secara garis besar, tahapan pelaksanaannya mencakup dua kegiatan mendasar: pekerjaan untuk pondasi dan pekerjaan untuk tanahnya. Berikut uraiannya:

a. Proses Pekerjaan untuk Pondasi Batu Kali

Pertama-tama, ada pekerjaan untuk pondasi batu kali yang menekankan pada proses pemasangan dan urutan material yang diperlukan untuk pondasinya. Simak hal-hal yang harus Anda pertimbangkan dalam pengerjaannya:

1. Kualitas Batu Kali

Penting untuk dipahami bahwa pemilihan batu kali sebagai pondasi juga harus cermat dilakukan. Selain mempertimbangkan ukuran pondasi batu kali untuk proyek konstruksi, kualitas batu kali juga menjadi faktor krusial. Ada standar dan kriteria khusus untuk membantu memilih batu kali yang sesuai.

Batu kali yang tidak memenuhi standar dan kriteria ini biasanya kurang kuat dan tidak cocok untuk membangun pondasi rumah. Dalam kasus tertentu, batu-batu ini menunjukkan daya apung yang berlebihan dan cenderung mudah pecah atau keropos. Secara tidak langsung hal itu menunjukkan kualitasnya yang buruk.

Karena itulah, sangat penting untuk memprioritaskan kualitas batu kali yang baik agar pondasinya pun bisa tahan lama.

2. Pelengkap Batu Kali

Proses pekerjaan pondasi batu kali juga perlu mempertimbangkan pemasangannya dengan komponen lain. Sebab, batu kali tidak bisa sembarangan dikombinasikan dengan jenis batu lain. Salah satu pertimbagnannya adalah dengan menyesuaikannya dengan ukuran gambar atau pondasi yang telah dibuat sebelumnya.

Biasanya, ada ruang berukuran 20 cm yang diisi dengan pasir kemudian dibasahi dengan air untuk menjadi bagian sela-selanya. Setelah itu, pemadatan dilakukan untuk membuat permukaan lebih rata. Proses ini terjadi untuk memastikan tanah menjadi lebih padat dan memberikan cengkeraman yang optimal.

3. Pengisian Celah Batu Kali

Langkah penting lainnya adalah dengan mengisi kekosongan atau celah-celah yang ada di antara batu kali. Ruang kosong ini harus diisi dengan batu yang lebih kecil untuk meningkatkan kepadatan.

Pengisian celah yang lebih besar dengan pasir dan air saja tidaklah cukup. Oleh karena itu, pemanfaatan batu untuk ruang-ruang ini akan berkontribusi terhadap peningkatan kepadatan seiring berjalannya waktu.

4. Pemasangan Pondasi Batu Kali

Saat memasang pondasi batu kali, disarankan untuk tidak membiarkan batu saling bersentuhan untuk menjaga kepadatannya. Hal ini penting untuk mempertahankan tingkat kerapatannya.

5. Kedalaman Anker

Terakhir, penting untuk memastikan kedalaman anker yang akurat selama pemasangan batu kali. Ukuran jangkar yang dibutuhkan adalah 30 cm, dicor dengan menggunakan potongan besi memanjang.

Namun untuk bagian yang berada di atas tanah, ukurannya minimal 75 cm. Sangat penting untuk tidak melebihi atau menyimpang secara signifikan dari ukuran anker yang ditentukan, karena hal ini berpotensi terhadap tingkat kekuatan anker itu sendiri.

b. Proses Pekerjaan untuk Pengolahan Tanah

Penting juga untuk Anda memahami dasar-dasar dari proses pengolahan tanah. Berikut uraian hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam prosesnya:

1. Proses Pembongkaran Tanah

Tahap awal pengerjaan pengolahan tanah meliputi proses pembongkaran dan pembersihan lahan secara menyeluruh. Selain itu, ditambah dengan penentuan ukuran pondasi batu kali yang sesuai.

Proses pembersihan dan pembongkaran tanah ini berfungsi untuk mengetahui detail kondisi lahan yang akan dipakai.

2. Proses Pembersihan Lapangan

Langkah selanjutnya meliputi proses pembersihan tanah dari rumput, bebatuan,, sisa akar, dan puing-puing yang terkubur. Tujuan dari proses pengangkutan elemen-elemen yang mengganggu ini adalah untuk mencegah hambatan selama proses pemasangan pondasi batu kali.

Pembuangan pohon mati dan akar tanaman di luar lokasi konstruksi tidak hanya meningkatkan kebersihan, tetapi juga memfasilitasi proses konstruksi yang lebih lancar. Pembersihan tanah di lapangan akan memainkan peran penting dalam meletakkan dasar bagi pondasi batu kali tingkat lanjut.

3. Penyesuaian Ukuran Galian Tanah

Berikutnya, adalah tahapan penyelarasan ukuran galian tanah dengan rencana pondasi batu kali yang Anda inginkan. Nantinya, begitu proses ini selesai, Anda dapat menentukan letak alat galian yang bertemu dengan tanah padat.

Apabila galian melebihi batas yang menjadi syarat, maka harus dipadatkan untuk mencapai kepadatan tanah yang optimal.

Tidak hanya itu, kepadatan tanah sangat mempengaruhi proses pemasangan pondasi batu kali. Misalnya, tanah yang gembur dapat mengganggu stabilitas pondasi.

4. Pengangkutan Hasil Galian Tanah

Bahan galian yang memenuhi standar yang disyaratkan akan diangkut ke area yang ditentukan. Namun, material galian yang tidak dapat digunakan harus disingkirkan untuk menghindari kekacauan dan memfasilitasi ruang kerja yang lebih praktis dan rapi.

5. Harga Pekerjaan Proses Penggalian Tanah

Aspek terakhir menyangkut penetapan harga proyek penggalian tanah. Harganya meliputi perhitungan mulai dari proses pembersihan, penyewaan peralatan, penimbunan, dan pembuangan bahan galian yang tidak terpakai.

Elemen-elemen ini kemudian akan dikonsolidasikan ke dalam paket lengkap untuk memberikan efektivitas biaya.

Oleh karena itu, penting untuk memverifikasi apakah pembayaran ini mencakup semua tugas yang diperlukan. Sebab, bisa dibilang proses pengolahan tanah memerlukan investasi waktu yang cukup besar untuk mencapai hasil yang optimal.

Itu dia penjelasan mengenai ukuran pondasi batu kali serta proses pengerjaannya. Semoga informasi ini berguna untuk Anda yang sedang dalam tahapan proyek pembangunan hunian!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru