Cari Tahu Jenis, Tipe, dan Daftar Ukuran Bearing di Sini!

ukuran bearing

Bearing, atau yang disebut juga sebagai laher atau bantalan, memainkan peran penting dalam banyak mesin dan perangkat mekanis. Berfungsi sebagai bantalan yang menumpu poros (shaft), agar bisa berputar tanpa bergesek secara berlebihan pada sumbu porosnya.

Terdapat berbagai jenis, ukuran, dan desain bearing yang disesuaikan untuk tujuan dan penggunaan tertentu. Mari pelajari bersama berbagai komponen, jenis, serta ukuran bearing dalam artikel berikut.

Definisi Bearing

Bearing atau bantalan punya fungsi penting sebagai elemen mekanis yang memungkinkan terjadinya gerak relatif antara dua komponen yang berputar atau bergerak dalam suatu mesin atau peralatan. Peran utamanya adalah untuk mengurangi gesekan terjadi antara permukaan yang bergerak dan menahan beban yang diberikan.

Kehadiran bearing dapat ditemukan pada berbagai jenis kendaraan seperti mobil dan sepeda motor. Ia ditempatkan pada mesin yang berputar seperti dinamo sepeda motor, baling-baling, dan komponen sejenisnya.

Komponen Serta Fungsi Bearing

Karena berada di posisi yang tersembunyi, bearing memang biasanya dirancang simpel tapi bersifat tahan lama. Umumnya, bearing terdiri dari berbagai bagian berbeda yang memiliki fungsi dan peran tertentu.

Pahami fungsi masing-masing komponen bearing dalam penjelasan di bawah ini:

1. Outer Ring dan Inner Ring dengan jalur (raceway)

Yang pertama ada outer ring yang seperti namanya merupakan komponen bearing yang terletak di tepi terluar. Sementara, inner ring berada di bagian dalam bearing. Keduanya berfungsi untuk mengamankan bola dengan memastikan putarannya konsisten pada titik yang ditentukan.

Biasanya, outer ring dan inner ring dibuat dari bahan kuat seperti baja atau logam yang dilapisi kromium. Ketahanan material ini berdampak signifikan pada kapasitas mereka dalam menahan beban dan masa pakainya secara keseluruhan.

Namun, ada kalanya outer ring dan inner ring diciptakan dari bahan ringan lainnya seperti keramik atau plastik. Namun, penggunaan material yang lebih ringan mungkin tidak cocok untuk ditempatkan pada posisi yang terkena suhu dan tekanan tinggi. Oleh karena itu, pertimbangan yang cermat diperlukan sebelum memilih bearing yang dibuat dari bahan tersebut.

2. Rolling Elements

Di dalam bearing bagian dalam terdapat elemen berputar yang biasanya hadir dalam berbagai bentuk. Bentuknya bisa berupa bola, roller/silinder, kerucut (cone), atau jarum  (needle) yang keras dan kokoh.

Elemen ini akan secara dinamis berinteraksi dengan Outer Ring dan Inner Ring. Kemudian, menyesuaikan gerakannya sesuai dengan jalur rotasi poros.

3. Cage

Cage, seperti namanya, berfungsi sebagai “kandang” untuk menjaga jarak antar bola atau silinder, mencegah terjadinya benturan atau gesekan antara satu sama lainnya.

Dalam kata lain, hal ini terjadi untuk memastikan perputaran bearing senantiasa mulus dan lancar.

4. Seal

Sebenarnya, tidak semua bearing dilengkapi penutup. Meskipun demikian, seal atau segel ini memiliki fungsi yang sangat penting, yakni mencegah kotoran menyusup ke bearing. Serta berperan sebagai pelumas untuk mempertahankan kinerjanya tetap mulus.

Bisa dibilang, pemilihan bearing yang dilengkapi segel merupakan pilihan yang lebih baik dan disarankan.

Jenis-jenis Bearing

Terdapat banyak jenis bearing yang umum digunakan, baik pada dunia otomotif maupun non-otomotif. Meskipun fungsinya sama, bearing memiliki hadir dalam variasi bentuk, jenis, dan ukuran. Simak uraian tentang berbagai jenis bearing berdasarkan cara kerjanya:

1. Bearing Bola (Ball Bearing)

Bearing bola adalah salah satu jenis yang paling umum. Seperti namanya, bearing bola dirancang dengan bola-bola kecil yang terletak di antara dua cincin.

Gunanya adalah untuk memfasilitasi rotasi yang halus dan efisien dalam berbagai aplikasi seperti motor, mesin, dan roda kendaraan. Mesi sering dipakai di dunia otomotif, tapi tidak jarang bearing bola juga digunakan pada mesin dan alat-alat rumah tangga.

Cara operasional bearing bola sangatlah sederhana, tapi tetap sangat efisien. Mereka dapat menahan beban rotasi (beban radial) dan beban tekanan dari samping (beban dorong). 

Meskipun memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan gaya rotasi, bearing jenis ini tidak cocok untuk beban yang terlalu berat.

Bearing bola atau ball bearing terbagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Deep Groove Ball Bearing;
  • Angular Contact Ball Bearing;
  • Self-Aligning Ball Bearing; dan
  • Thrust Ball Bearing.

2. Bearing Rol (Roller Bearing)

Bearing rol atau roller bearing menggunakan rol berbentuk tabung silinder untuk memudahkan gerakan. Tabung ini berperan sebagai penyangga yang memungkinkan kontak antara bagian dalam dan luar tanpa bertumpu pada satu titik seperti bantalan bola.

Performanya patut diacungi jempol karena mampu menahan beban sedang hingga berat. Khususnya beban vertikal dan horizontal, tergantung pada posisi pemasangan bearing itu sendiri.

Roller bearing ini juga beragam jenis, berikut nama-nama variannya:

  • Angular Contact Roller Bearing;
  • Flexible Roller Bearing;
  • Needle Bearing;
  • Tapered Roller Bearing;
  • Spherical Roller Bearing; dan
  • Roller Thrust Bearing.

Ukuran Bearing

Ukuran bearing dilihat dalam sistem metrik dan imperial. Dimensi-dimensi bearing dilihat dari karakteristik fisik dari sebuah bearing. Karakteristik itu mencakup diameter dalam, diameter luar, ketebalan, serta jumlah bola atau rol yang digunakan.

Ukuran bearing penting karena memungkinkan Anda untuk memilih bearing yang sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda. Misalnya, bearing bola sering diidentifikasi oleh ukuran dalam seri metrik seperti 6000, 6200, atau 6300, yang mengacu pada ukuran spesifik dari bearing.

Berikut ini penjelasan yang lebih rinci tentang ukuran bearing:

1. Diameter Dalam (Inner Diameter)

Diameter dalam bearing mengacu pada ukuran lubang di bagian tengah bearing yang sesuai dengan poros yang akan digunakan. Ukuran ini ditentukan dengan tepat karena bearing harus pas dengan poros agar dapat berputar dengan mulus. Diameter dalam sering disebut juga dengan istilah “ID” dan diukur dalam milimeter (mm) atau inci (inch).

2. Diameter Luar (Outer Diameter)

Selain itu, ada juga diameter luar bearing yang merujuk pada ukuran dari bagian terluar atau eksternal dari bearing. Penting untuk diketahui karena bearing harus pas berada di dalam housing atau tempat yang dirancang khusus untuk memasang bearing. Diameter luar juga diukur dalam milimeter (mm) atau inci (inch) dan sering disebut dengan istilah “OD”.

3. Ketebalan (Width)

Berikutnya, ukuran bearing juga dilihat dari ketebalan bearing. Ketebalan ini dinilai berdasarkan jarak dari sisi satu ke sisi lainnya yang menunjukkan seberapa tebal bearing tersebut. Ketebalan ini dapat mempengaruhi seberapa besar beban yang dapat ditangani oleh bearing. Ketebalan bearing sendiri diukur dalam satuan milimeter (mm) atau inci (inch).

4. Jumlah Bola atau Rol

Seperti yang telah dibahas dalam poin di atas, bearing bola memiliki bola-bola kecil di antara dua cincin, sementara bearing rol memiliki rol atau silinder. Nah, jumlah bola atau rol yang terdapat pada bearing akan mempengaruhi seberapa baik bearing dapat menangani beban tertentu serta melakukan distribusi beban secara merata.

Memahami bearing termasuk ukuran bearing sangat penting untuk memilih bearing yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda. Bearing yang memiliki ukuran yang tepat akan mampu menangani beban dengan efisien serta mengurangi risiko keausan atau kerusakan premature.

Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan yang bermanfaat. Serta membantu dalam pemahaman Anda mengenai peran penting bearing. Terima kasih telah membaca!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru