Memahami Penjelasan Bekisting Kolom, Fungsi, Jenis, Cara Menghitungnya

penjelasan bekisting kolom

Mungkin Anda belum tahu, apa penjelasan bekisting kolom? Bekisting kolom merupakan elemen struktural penting yang penting untuk mendukung proyek konstruksi seperti bangunan.

Meskipun konsep bekisting mungkin tampak asing bagi mereka yang berada di luar bidang konstruksi, bekisting sangat penting bagi pembangun dan kontraktor. Biasanya, bekisting kolom disiapkan setelah pekerjaan tulangan kolom selesai.

Jaminan stabilitas kolom atau pilar beton untuk menahan beban seluruh struktur bangunan sangat bergantung pada kualitas bekisting kolom, lho!

Berikut kami rangkum penjelasan bekisting kolom beserta teknik pemasangannya dalam artikel ini. Mari kita telusuri lebih detailnya di bawah ini!

Penjelasan Bekisting Kolom

Bekisting merupakan cetakan atau alat bantu yang memudahkan pencetakan struktur beton sesuai spesifikasi yang diinginkan baik dari segi ukuran, bentuk, tampilan, posisi, dan keselarasan. Secara khusus, bekisting kolom berfungsi sebagai struktur pendukung kokoh yang mampu memikul beban besar yang dibebankan pada kolom beton.

Umumnya, bekisting kolom terdiri dari beberapa komponen, antara lain pelat besi untuk penutup atas dan bawah, pipa besi penghubung vertikal, besi siku horizontal, dan papan yang dapat dibuat dari kayu atau plastik.

Pemasangan bekisting kolom menuntut keahlian dan ketelitian yang rumit, sehingga memerlukan keterlibatan tenaga profesional yang terampil. Oleh karena itu, disarankan untuk meminta layanan profesional untuk memastikan pelaksanaan yang lancar.

Ada beberapa pertimbangan penting harus dipertimbangkan ketika membangun bekisting. Termasuk memastikan bahwa bekisting berfungsi sebagai struktur sementara yang cukup kuat untuk menopang beratnya sendiri, berat beton basah, beban hidup, dan beban peralatan selama proses pengecoran.

Bekisting kolom kayu sering digunakan sebagai bahan utama bekisting pada konstruksi beton. Namun, bahan multipleks juga disukai karena relatif lebih hemat biaya.

Apa Fungsi Bekisting Kolom?

Bekisting kolom berfungsi sebagai sistem pendukung struktur yang dirancang untuk memikul beban besar pada kolom beton. Dibangun dari kayu, baja, atau plastik, bekisting akan disesuaikan ukuran dan bentuknya agar sesuai dengan dimensi kolom.

Pemasangan bekisting kolom merupakan proses yang sederhana, melibatkan penempatan di sekitar kolom beton dan penguatan menggunakan baut atau paku.

Dalam konstruksi bangunan, kolom sendiri memicu pada elemen vertikal yang menyatu dengan kerangka struktural, untuk memberikan dukungan penting terhadap beban.

Khusus pada hunian bertingkat, kolom memainkan peran penting. Sebab, jenis bangunan ini memerlukan struktur pendukung yang kuat untuk menjamin stabilitas dan mencegah keruntuhan. Tujuan ini dapat dicapai melalui pemasangan kolom primer atau tambahan.

Jadi, apa sebenarnya fungsi bekisting kolom? Bekisting kolom memiliki beberapa fungsi, antara lain mempercepat pembentukan beton sesuai spesifikasi, memudahkan konstruksi struktur bangunan, dan menahan beban beton yang berat.

Pelajari Jenis-jenis Bekisting Kolom!

Seperti yang telah dibahas pada poin sebelumnya, bekisting kolom berfungsi sebagai sistem penting yang digunakan untuk memberikan dukungan struktural selama tahap konstruksi bangunan.

Bekisting dikategorikan menjadi tiga jenis utama berdasarkan bahannya, yaitu: bekisting beton, bekisting baja, dan bekisting kolom kayu.

Bekisting beton, jenis yang paling umum, terdiri dari kerangka baja yang dibungkus plastik atau kertas untuk mencegah campuran beton menempel pada rangka.

Bekisting baja, di sisi lain, menawarkan proses pemasangan yang lebih ringan dan sederhana pemasangannya dibandingkan bekisting beton., tetapi seringkali memiliki biaya yang lebih tinggi.

Terakhir, ada bekisting kolom kayu! Yang umumnya digunakan untuk struktur bangunan tertentu, seperti rumah tangga tradisional Jepang.

Dalam konstruksi bekisting, juga dikenal tiga sistem berbeda: konvensional, modern, dan semi-modern.

Pertama, ada bekisting konvensional yang biasanya dipakai untuk aplikasi sekali pakai dan sebagian besar dibuat dari kayu.

Sistem yang kedua yakni bekisting modern menonjol karena karakternya yang multifungsi. Sistem bekisting modern dapat memfasilitasi proses pemasangan dan pembongkaran yang lebih cepat.

Kemudian, ada sistem bekisting semi-modern dirancang untuk tugas dan ukuran komponen tertentu. Sistem ini menawarkan pemakaian lebih dari satu kali. Tak hanya itu, sistem ini menggabungkan material kombinasi pelat baja dan besi hollow.

Seperti Ini Urutan Pengerjaan Bekisting Kolom

Pemasangan bekisting kolom seperti bekisting kolom kayu meliputi pekerjaan penguatan kolom pada proses konstruksi. Berikut uraian langkah-langkah pemasangan bekisting kolom:

1. Ukur As Kolom

Sebelum pemasangan, Anda harus melakukan pengukuran yang tepat untuk menentukan as kolom. Sumbu horizontal dan vertikal dibuat menggunakan alat ukur theodolit dan diberi tanda yang sesuai.

2. Buat Sepatu Kolom

Lalu, sepatu kolom akan dibuat mengelilingi tulangan kolom untuk memberikan dasar penempatan referensi kolom. Sepatu ini dibuat dari campuran beton dengan perbandingan 1:2:3.

3. Lapisi Mould Oil

Lapisi permukaan bekisting dengan mould oil. Tahapan ini penting untuk mencegah beton tidak melekat pada bekisting, sehingga bekisting kolom praktis dibongkar setelahnya.

4. Pasang Tahu Beton

Pasang tahu beton (decking block) yang ditempatkan dengan menempelkannya pada tepi luar tulangan kolom pada jarak tertentu. Fungsinya adalah untuk memastikan ketebalan beton yang diinginkan.

5. Angkut Bekisting Ke Lokasi Pemasangan

Bekisting kemudian akan diangkut ke lokasi pemasangan dan disesuaikan posisinya untuk tegak lurus. Selain itu, agar kedudukan akhir as kolom juga tidak menyimpang dari as yang direncanakan sebelumnya.

6. Gunakan Benang Sebagai Pemberat

Anda bisa menggunakan benang yang diberi pemberat untuk penyetelan.

7. Beri Pengaku Antar Sisi

Setelah bekisting telah terpasang, Anda bisa memberi pengaku di antara sisi-sisinya. Kemudian, beri tahanan atau dukungan menggunakan balok kayu.

8. Perkuat dengan Kayu Balok

Balok kayu kemudian dipasang miring terhadap bekisting kolom, dengan menggunakan paku sebagai pengencang. Balok ini, biasanya berukuran 5/7 dan 8/12, memperkuat struktur bekisting.

Ini Keunggulan serta Kekurangan Bekisting Kolom

Terdapat berbagai keunggulan bekisting kolom, di antaranya:

  • Dapat dipakai dalam berbagai ukuran kolom
  • Bersifat fleksibel
  • Tahan lama dan tidak mudah rusak
  • Relatif terjangkau

Adapun kekurangan bekisting kolom meliputi:

  • Proses pemasangannya cukup rumit
  • Proses pemasangannya membutuhkan tenaga kerja yang banyak
  • Dapat rusak jika tidak dipasang dengan benar

Begini Cara Pemasangan Bekisting Kolom

Bekisting terdiri dari serangkaian papan kayu atau baja yang digunakan untuk memberikan dukungan sementara pada struktur baja atau beton selama proses pengerasan. Karena itulah, dapat disimpulkan bahwa bekisting berfungsi sebagai pelindung terhadap gaya tekan dan geser.

Proses pemasangan bekisting kolom praktis dan melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Pasang Batang Pengunci

Mulailah dengan memasang beberapa batang pengunci dengan jarak yang sama sepanjang lebar dasar kolom.

2. Taruh Papan Kayu

Lanjutkan dengan menempatkan beberapa papan kayu di sepanjang lebar dasar kolom, kencangkan pada setiap batang pengunci menggunakan baut.

3. Perkuat dengan Baut atau Paku

Selanjutnya, pasang beberapa papan kayu di sekeliling kolom dan perkuat dengan baut atau paku.

4. Pasang Pelindung

Terakhir, gunakan penutup plastik atau kertas untuk melindungi bekisting dari paparan air dan lumpur.

Cara Menghitung Bekisting Kolom

Cara menghitung bekisting kolom dapat dengan mudah dicapai melalui perhitungan langsung. Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung bekisting kolom!

1. Ukur Dimensi Kolom

Mulailah dengan mengukur dimensi kolom untuk menentukan ukuran bekisting yang sesuai dengan kebutuhan. Gunakan pita pengukur, penggaris, atau alat serupa untuk mengukur panjang (P), lebar (L), tinggi (T), dan ketebalan dinding kolom jika diperlukan.

2. Hitung Keliling Kolom

Setelah dimensi kolom diketahui, lanjutkan dengan menghitung keliling kolom. Langkah ini penting untuk memperkirakan volume bekisting dan total material yang dibutuhkan.

Rumus menghitung keliling kolom (K) berbeda-beda tergantung bentuk kolom. Misalnya kolom menyerupai balok, maka kelilingnya dapat dihitung dengan rumus: 4 x (P + L + T).

Contoh, jika panjangnya 4 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 0,5 meter, maka luas kelilingnya adalah: 4 x (4 + 3 + 0,5) meter = 30 meter.

3. Tentukan Luas Permukaan Kolom

Hitung luas permukaan kolom dengan mengalikan kelilingnya dengan tinggi kolom. Misalnya, jika keliling kolom adalah 30 meter dan tingginya 0,5 meter, maka luas permukaannya adalah: 30 meter x 0,5 meter = 15 meter persegi (15 m²).

4. Hitung Volume Bekisting

Setelah luas permukaan ditentukan, gunakan rumus V = Luas permukaan x tinggi kolom untuk menghitung volume bekisting kolom yang dibutuhkan. Misalnya, berdasarkan contoh sebelumnya, volume bekisting adalah: V = 15 m² x 0,5 meter = 30 meter kubik (30 m³).

5. Pasang Bekisting dan Cor Beton

Berdasarkan perhitungan dimensi, buatlah bekisting kolom sesuai kebutuhan. Selain itu, gunakan volume bekisting yang dihitung untuk memperkirakan volume beton yang dibutuhkan untuk pengecoran.

Setelah beton dituangkan secara merata ke dalam bekisting kolom, biarkan hingga mengeras. Setelah proses pengawetan selesai dan beton mencapai kekuatan yang cukup, struktur bekisting dapat dibongkar dengan aman.

Demikian penjelasan bekisting kolom dari pengertian, fungsi, hingga cara menghitung bekisting kolom. Terima kasih telah menyimak artikel ini, semoga informasi di atas dapat membantu kelancaran proyek konstruksi bangunan Anda!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru