Cari Tahu Pengertian Atap Pelana dan Plus Minusnya untuk Rumah Anda!

pahami pengertian atap pelana

Salah satu jenis struktur atap bangunan yang sering dijumpai di Indonesia adalah atap pelana. Atap yang satu ini banyak dipakai, terutama untuk bangunan tempat tinggal.

Atap pelana terdiri dari dua sisi miring yang bertemu bertemu pada satu titik lalu ditopang oleh dinding, dan biasanya membentuk segitiga. Atap pelana sangat cocok untuk iklim tropis Indonesia dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Simak informasi lengkap mengenai pengertian atap pelana yang akan dibahas dalam artikel ini.

Mengenal Pengertian Atap Pelana

Apa itu atap pelana? Atap pelana adalah jenis struktur atap bangunan tertentu yang bercirikan dua sisi miring bertemu pada satu titik dan ditopang oleh dinding dengan bentuk segitiga.

Desain ini menciptakan ruang tambahan di bawah atap. Atap pelana biasa digunakan pada berbagai jenis bangunan, termasuk rumah dan bangunan lainnya.

Atap pelana dapat diproduksi sesuai kebutuhan dan preferensi, serta terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, baja, atau beton.

Apa Saja Kelebihan Atap Pelana?

Atap pelana menjadi salah satu model atap yang paling populer di Indonesia. Bercirikan desain sederhana, atap pelana cukup mudah dikenali.

Dibangun dengan bahan kayu atau besi sebagai penopang struktur, atap pelana menawarkan berbagai kelebihan untuk hunian rumah Anda, di antaranya:

1. Pemasangan Atap Pelana Tergolong Mudah

Desain atap pelana yang sederhana memungkinkan proses pemasangan yang relatif mudah dan cepat. Anda bisa mengatur tingkat kemiringannya sesuai dengan model rumah yang diinginkan, baik itu kemiringan landai maupun menjulang tinggi.

2. Biaya Pemasangan Atap Pelana Cenderung Terjangkau

Keuntungan yang kedua adalah hemat biaya! Proses pemasangan atap pelana cenderung lebih terjangkau karena proses pemasangannya lebih sederhana dan cepat.

Hal tersebut membantu Anda menyimpan budget untuk biaya tenaga kerja. Selain itu, bahan-bahan yang diperlukan untuk pemasangan juga minimal karena proses konstruksinya yang sederhana semakin mengurangi biaya yang dibutuhkan.

3. Atap Pelana Membantu Rumah Jadi Lebih Sejuk

Bentuk atap pelana yang miring memungkinkan penyerapan panas secara optimal, membantu menjaga interior rumah Anda tetap sejuk.

Dengan Anda memasang plafon rumah di bagian bawah atap, Anda bisa semakin meningkatkan suhu sejuk karena memerangkap udara panas yang masuk dari luar ke area plafon.

4. Risiko Kebocoran Atap Pelana Sangat Rendah

Dibandingkan dengan jenis atap lainnya, atap pelana memiliki risiko kebocoran yang lebih minim.

Tidak adanya perpotongan arah air membuat air hujan dapat mengalir dengan leluasa tanpa hambatan, sehingga meminimalisir genangan air yang dapat menimbulkan kebocoran.

5. Pemanfaatan Ruang Ekstra di Plafon

Selain itu, desain atap pelana juga membantu menciptakan ruang kosong di bagian bawah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Anda dapat mengubah ruang ini menjadi loteng, ruang santai, kamar tidur tambahan, atau bahkan gudang atau tempat penyimpanan. Bermanfaat banget, nih!

Berbagai Kekurangan Atap Pelana

Atap pelana juga memiliki sejumlah kelemahan yang harus dipertimbangkan sebelum memilih gaya atap ini. Kekurangannya antara lain adalah:

1. Atap Pelana Rentan Mengalami Keruntuhan

Atap pelana rentan runtuh di daerah yang sering terkena angin kencang. Pemasangan dan keseimbangan yang tidak tepat dapat menyebabkan atap pelana tertiup angin dan berpotensi untuk roboh.

2. Atap Pelana Rentan untuk Retak

Permukaan atap pelana yang berbentuk segitiga lebih rentan retak akibat paparan sinar matahari dan hujan. Namun, penggunaan cat eksterior khusus dapat membantu meminimalisir terjadinya masalah ini.

3. Beban Air Hujan Berisiko untuk Atap Pelana

Atap pelana, yang hanya memiliki dua sisi, mengalami aliran air yang lebih deras saat hujan. Sudut kemiringan yang berlebihan dapat menambah beban pada struktur sehingga berpotensi mengakibatkan keruntuhan.

4. Pemasangan Atap Pelana Harus Cermat

Perhitungan yang cermat diperlukan saat membangun atap pelana. Kemiringan yang ideal ada di antara 30 dan 40 derajat untuk mencegah penumpukan air dan pelepasan ubin.

5. Kurang Efisien Dalam Penanganan Air Hujan

Berbeda dengan atap yang berbentuk datar, atap pelana kurang efisien dalam mengelola air hujan. Air cenderung terkumpul di salah satu sisi atap, sehingga berpotensi menimbulkan kebocoran jika tidak dikelola dengan baik.

6. Atap Pelana Kurang Tahan Angin Kencang

Atap pelana kurang mampu menangani angin kencang karena bagiannya yang lebih lebar sehingga lebih mudah terdorong oleh angin.

Jenis-jenis Atap Pelana yang Harus Anda Ketahui

Terdapat berbagai jenis atap pelana yang harus Anda pelajari. Berikut daftarnya:

1. Atap Pelana Depan 

Desain ini biasanya terletak di bagian depan rumah dan menampilkan dua sisi atap pelana dengan ukuran berbeda-beda, dengan bagian utama lebih besar dari bagian depan.

Atap pelana depan adalah gaya yang populer di perumahan kolonial pada awal tahun 1900-an. Namun, desainnya masih disukai sampai sekarang karena penampilannya yang unik.

2. Atap Pelana Kotak

Desain atap pelana kotak digunakan untuk rumah dengan lebar depan pendek, serta  ukuran yang memanjang lebih jauh ke belakang. Atapnya berbentuk segitiga, dengan perpanjangan yang menghubungkan satu rumah dengan rumah lainnya.

Desain atap pelana kotak biasanya terlihat pada rumah-rumah Eropa. Desain ini sering digunakan dan merupakan tipe paling standar, dengan variasi pada desain dengan tambahan frame atap.

3. Atap Pelana Silang

Berikutnya, ada atap pelana silang yang mempunyai dua atau lebih garis atap berbentuk pelana yang berpotongan satu sama lain. Garis-garis tersebut juga biasanya sering terdiri dari dua bubungan dipasang tegak lurus.

Rumah dengan atap pelana silang cenderung memiliki tata ruang yang lebih kompleks karena bentuk atapnya yang unik. Membangun tempat tinggal atau bangunan dengan atap ini memerlukan desain dan perencanaan yang matang untuk menghindari kebocoran dan permasalahan struktur.

4. Atap Pelana Belanda (Dutch Gable)

Jenis atap pelana yang terakhir adalah atap pelana Belanda (Dutch Gable). Dikenal juga dengan sebutan atap pelana bertingkat, gaya atap ini memiliki bentuk unik yang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Bagian samping atap membentuk atap pelana tambahan yang berbeda dengan atap pelana utama.

Atap pelana Belanda banyak ditemukan di perumahan Indonesia dan cocok untuk hunian dengan jendela samping, karena bagian atap yang lebih kecil dapat melindungi jendela dari air hujan.

Selain itu, desain ini meningkatkan daya tarik estetika bangunan dengan memungkinkan penggunaan warna dan desain berbeda untuk bagian atap yang lebih kecil.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai pengertian atap pelana. Dari artikel di atas, Anda juga bisa mempelajari kelebihan, kekurangan, serta jenis-jenis dari atap pelana.

Semoga informasi tersebut dapat membantu. Temukan informasi menarik lainnya seputar properti dan kebutuhan rumah tangga di blog kami!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru