Mengenal Jenis-jenis Kompresor, Fungsi, dan Cara Kerjanya

jenis jenis kompresor

Terdapat berbagai jenis-jenis kompresor yang tersedia di pasaran. Untuk itu, Anda perlu mempelajari beragam jenisnya yang sekiranya cocok untuk kebutuhan Anda, baik di bidang industri maupun rumah tangga. Jadi, dapatkan informasi lengkap seputar jenis-jenis kompresor, fungsi, dan cara kerjanya di sini!

Apa Itu Kompresor dan Fungsi Utamanya?

Kompresor adalah salah satu alat yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kompresor mampu melayani berbagai keperluan industri dan rumah tangga.

Terlepas dari jenis-jenis kompresor yang beragam, fungsi intinya tetap sama, yaitu untuk menarik udara dan gas di sekitarnya serta memberikan tekanan di dalam tabung. Gas terkompresi ini kemudian akan diarahkan kembali sebagai udara bertekanan.

Dapat disimpulkan, fungsi utama dari kompresor adalah untuk mengalirkan udara bersih memenuhi ruangan rumah tinggal atau area tertentu. Beberapa varian kompresor juga digunakan untuk menyemprotkan udara untuk membersihkan permukaan kotor di dalam ruangan serta untuk meningkatkan tekanan udara ban.

Jenis-jenis Kompresor

Jenis-jenis kompresor dapat digunakan pemakaiannya sesuai kebutuhan pengguna. Bisa dibilang, kompresor adalah alat yang sangat berguna untuk meningkatkan produktivitas. Penasaran apa saja jenis-jenis kompresor? Baca disini penjelasannya.

1. Kompresor Piston

Kompresor piston merupakan salah satu jenis kompresor yang paling umum. Prinsip pengoperasiannya mirip dengan mesin pembakaran dalam, dimana piston mengalami gerakan vertikal naik-turun di dalam silinder sehingga menghasilkan tekanan udara.

Kompresor satu ini cocok untuk aplikasi yang memerlukan tekanan tinggi, seperti aplikasi pneumatik dan sektor otomotif. Keunggulannya terlihat jelas dalam kemampuannya mempertahankan tekanan yang stabil, menunjukkan keandalan yang tinggi, dan mengeluarkan biaya awal yang relatif rendah.

Keberadaan oli atau pelumas sangat penting untuk pengoperasian kompresor ini dengan benar. Karena jika tidak ada oli atau pelumas, hal ini dapat membahayakan integritas fungsinya.

Dapat dikatakan, jenis kompresor ini unggul dalam kekuatan kompresi dan dapat diterapkan secara luas pada mesin dan sistem pendingin udara.

2. Kompresor Sentrifugal

Berikutnya, ada kompresor sentrifugal! Seperti namanya, kompresor ini memang menggunakan prinsip sentrifugal untuk meningkatkan tekanan udara dengan menarik udara ke pusat rotor dan mendorongnya keluar dengan kecepatan tinggi.

Kompresor sentrifugal sangat cocok untuk lingkungan industri yang memerlukan aliran udara besar pada tekanan yang relatif rendah. Selain itu, jenis kompresor ini juga memiliki dimensi yang compact sekaligus memastikan keandalannya yang tinggi, dengan mampu mengalirkan udara dengan konsisten.

3. Kompresor Screw

Kompresor screw memakai sepasang rotor sekrup yang saling berputar untuk menghasilkan tekanan udara dengan mengompresi udara di dalam ruang sempit antara rotor selama rotasi. Hadirnya sistem pendingin internal memudahkan prosedur perawatan kompresor ini.

Jenis kompresor ini juga dapat diterapkan di sektor-sektor yang membutuhkan aliran udara yang konsisten dan tekanan yang stabil. Contohnya, seperti industri makanan dan minuman.

Keunggulan kompresor screw mencakup efisiensinya yang tinggi, pengoperasian yang hampir bebas getaran, dan tingkat kebisingan minimal.

4. Kompresor Aksial

Menggunakan bilah rotor  yang dibuat khusus untuk mengkompresi udara dalam arah aksial, kompresor aksial akan menarik udara melalui ruang di antara bilah dan mendorongnya keluar.

Biasanya, jenis kompresor ini digunakan dalam aplikasi industri yang memerlukan aliran udara tinggi pada tekanan yang relatif rendah. Terutama digunakan pada mesin berkecepatan tinggi seperti pesawat terbang dan kapal laut.

Tak hanya itu, kompresor aksial juga menawarkan keuntungan seperti efisiensi yang lebih tinggi, desain yang ringkas, dan kapasitas untuk menghasilkan volume udara yang besar. Pertimbangan terbesar untuk penggunaan kompresor ini adalah harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan model kompresor lainnya.

5. Kompresor Rotari

Kompresor rotari berfungsi dengan menggunakan ulir atau sekrup yang mampu berputar di dalam silinder, sehingga memudahkan pergerakan udara atau gas sejajar dengan putaran sekrup. Proses perpindahan gas ini mengintegrasikan mekanisme katup dan memanfaatkan perbedaan tekanan.

Keunggulan dari kompresor rotasi mencakup profil suara yang lembut dan getaran yang lebih rendah dibandingkan dengan varian kompresor lainnya. Nah, keuntungan inilah yang menjadikannya lebih disukai dalam berbagai aplikasi! Biasanya, kompresor rotari sering dicari untuk aplikasi yang melibatkan pompa angin serta berbagai peralatan lainnya.

6. Kompresor Angin

Berikutnya ada alat yang disebut kompresor udara atau kompresor angin yang digerakkan langsung (direct driven). Kompresor ini bertindak sebagai penghubung langsung ke pompa udara, menawarkan keunggulan penting melalui kemampuan pengisiannya yang cepat. Kompresor angin bahkan berfungsi pada kecepatan hingga 2,850 rpm.

Kompresor udara memiliki berbagai kegunaan di berbagai sektor, termasuk industri, pertanian, dan konstruksi. Keunggulannya terletak pada penahanan udara atau gas secara terus-menerus dan efisiensi energinya yang patut dipuji.

Selain itu, jenis kompresor ini menggunakan bensin sebagai bahan bakar, memastikan pengoperasian yang sangat efisien dan hemat biaya. Kompresor udara mampu mempertahankan kinerja yang stabil, memastikan tekanan keluarannya senantiasa konsisten.

7. Kompresor Angin Mini

Terakhir, terdapat kompresor angin mini! Perangkat ini sengaja dibuat untuk menghasilkan aliran udara tanpa tekanan besar. Umumnya, kompresor udara mini dapat diaplikasikan pada airbrush yang dirancang untuk keperluan pengecatan dasar.

Tips Memilih Jenis-jenis Kompresor yang Tepat

Ketujuh jenis kompresor yang dibahas di atas memiliki karakteristik dan cara kerjanya masing-masing. Karena itulah, Anda perlu memiliki pertimbangan yang matang untuk memilih jenis-jenis kompresor yang tepat pada kebutuhan Anda.

1. Definisikan Tujuan dan Kebutuhan Anda

Tahap awal dalam memilih kompresor yang sesuai adalah dengan mengidentifikasi kebutuhan spesifik Anda. Hal ini penting untuk mengetahui apa saja tujuan dari penerapan kompresor tersebut, baik untuk fungsi industri, pemeliharaan rumah tangga, atau kegiatan hobi.

Pastikan juga Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang spesifikasi tekanan dan aliran udara yang diperlukan untuk jenis kompresor yang dipilih.

2. Pertimbangkan Kapasitas dan Daya Kompresor

Ketika memilih kompresor, pertimbangan kapasitas dan dayanya sangatlah penting. Kapasitas ini menunjukkan volume udara yang dapat dihasilkan kompresor, sedangkan daya menunjukkan energi yang dibutuhkan untuk pengoperasiannya.

Pastikan kompresor yang Anda pilih menawarkan kapasitas yang memadai untuk tugas yang dimaksudkan, sekaligus sesuai dengan pasokan listrik yang tersedia.

3. Evaluasi Ukuran dan Volume yang Dibutuhkan

Selain itu, pertimbangkan juga ukuran dan portabilitas kompresor dalam proses pengambilan keputusan Anda. Pilihlah kompresor yang ringan dan mudah dibawa jika diperlukan peningkatan mobilitas. Sebaliknya, Anda mempertimbangkan ukuran kompresor dengan tangki udara besar untuk penggunaan jangka panjang, Anda bisa menempatkannya di salah satu lokasi tertentu saja.

4. Cari Tahu Sumber Tenaga

Beragam jenis-jenis kompresor yang tersedia saat ini hadir dengan dua sumber tenaga yang berbeda: listrik dan bahan bakar, termasuk bensin atau diesel. Nah, masing-masing pilihan daya ini juga memiliki kelebihannya masing-masing. Sehingga Anda memerlukan penilaian yang cermat berdasarkan kebutuhan.

Kompresor bertenaga listrik misalnya, jenis kompresor ini tidak diragukan lagi menawarkan kemudahan penggunaan, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk sering membeli bensin. Cukup sambungkan ke stopkontak dan kompresor pun akan segera aktif.

Sebaliknya, penggunaan kompresor berbahan bakar bensin memberikan fleksibilitas yang lebih besar karena tidak bergantung pada listrik, yang mungkin akan mati secara tidak terduga. Kompresor jenis ini tetap berfungsi secara mandiri selama terdapat cukup bahan bakar untuk mempertahankan pengoperasiannya.

5. Riset Kualitas dan Keandalan

Prioritaskan pemilihan kompresor yang tahan lama dan berkualitas tinggi untuk penggunaan jangka panjang. Sebelum membeli kompresor, Anda perlu melakukan riset dengan teliti.

Misalnya, Anda bisa membaca review dari para pembeli untuk mengukur kualitas kompresor. Selain itu, pertimbangkan juga garansi pabrik, karena ini merupakan bukti kualitas kompresor, sehingga memberikan kepastian dalam pilihan Anda.

6. Perhatikan Tingkat Kebisingan

Yang tidak kalah penting, Anda perlu memperhatikan tingkat kebisingan dari jenis-jenis kompresor. Apabila Anda memakai kompresor di area yang sensitif terhadap kebisingan, maka Anda bisa memilih kompresor dengan tingkat kebisingan yang rendah atau profil suara yang lembut.

7. Ketersediaan Suku Cadang dan Layanan Purnajual

Pastikan Anda memiliki  akses mudah ke suku cadang dan layanan purnajual untuk kompresor pilihan Anda. Mengapa hal ini penting? Karena hal ini akan membantu meminimalkan potensi masalah di masa depan. Pahami proses mengakses dukungan pelanggan dan purna jual untuk mencari klarifikasi atau bantuan terkait masalah apa pun.

8. Penyesuaian Anggaran

Anda tentunya perlu melakukan penyesuaian jenis kompresor dengan budget yang Anda miliki. Pertama-tama, tentukan anggaran yang ingin Anda alokasikan untuk kompresor, kemudian carilah opi yang sesuai.

Ingatlah untuk mempertimbangkan nilai dan kualitas kompresor dalam jangka panjang untuk menghindari keputusan yang disesalkan di kemudian hari.

Itu dia pembahasan lengkap tentang jenis-jenis kompresor dengan kegunaannya. Setelah mengetahui informasi tentang kompresor dan tips pemilihannya, semoga ini dapat membantu Anda. Terima kasih telah membaca!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru