Beda Granit dan Keramik yang Perlu Anda Pahami serta Tips Memilihnya

beda granit dan keramik yang perlu anda tahu

Dalam bidang desain interior dan eksterior, pemilihan material untuk bagian permukaan rumah seperti lantai atau dinding menjadi salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan. Di antara berbagai macam jenis material, granit dan keramik menjadi bahan terpopuler karena kekokohan, daya tahan, serta variasi ukuran dan pola yang bisa dipilih.

Beda Granit dan Keramik

Namun, meski memiliki beberapa keunggulan yang serupa, kedua material ini memiliki ciri khas yang membedakannya. Untuk Anda yang sedang merancang atau memperbaiki hunian, dan mencari alternatif material untuk lantai maupun dinding, bisa simak perbedaan granit dan keramik dalam artikel ini. Check this out!

1. Tingkat Kecerahan Warna

Setiap jenis granit dan keramik memilih tingkat kecerahan warna yang bervariasi. Hal ini menjadi salah satu pembeda paling penting, yang bisa menunjukkan daya penyerapan air dari kedua material tersebut.

Jika dibandingkan, material granit memiliki tingkat penyerapan air yang lebih rendah, karena pori-porinya lebih kecil dan kepadatannya lebih tinggi dibandingkan dengan material keramik.

2. Window Frame

Window frame merupakan garis batas atau pinggiran berwarna putih pada keramik. Garis ini biasanya akan terlihat saling menimpa dan menciptakan tekstur bergelombang.

Sebaliknya, pada material granit biasanya garis yang terlihat lebih rata dan presisi di sepanjang permukaannya.

3. Tingkat Kerataan Permukaan

Pada umumnya, bahan granit  cenderung memiliki permukaan yang lebih halus dan rata karena teknik pelapisan bahan pengkilap (glaze) menggunakan cara ditekan (pressing).

Lain halnya, permukaan keramik mungkin menampilkan tekstur yang tidak terlalu beraturan. Hal ini terjadi akibat dari lapisan glaze yang tidak menyebar secara merata.

4. Bahan Baku

Perbedaan selanjutnya terletak pada bahan baku atau material dasar yang digunakan. Hal ini nantinya akan mempengaruhi sifat serta penampilan dari granit dan keramik.

Seperti granit yang merupakan jenis batuan alam yang terbentuk dari proses geologi alami. Granit terbuat dari bahan batuan alam yang bersifat intrusif, felsik, atau igneus.

Berbeda dengan granit, keramik terbuat dari bahan dasar tanah lempung atau tanah silikat. Keramik juga umumnya terbuat dari campuran tanah liat, bahan tambahan, dan pigmen.

5. Proses Produksi

Setelah diekstraksi,  granit biasanya akan diolah menjadi lempengan dengan mesin pemotong khusus.

Di sisi lain, setelah kombinasi bahan-bahannya disatukan, keramik akan diproses, ditekan, serta dipanaskan dengan suhu tinggi untuk kemudian membentuk lempengan keramik.

6. Tampilan Fisik

Karena berasal dari jenis batuan yang alami, tampilan granit biasanya lebih khas dan unik. Sehingga granit bisa menawarkan bentuk pola serta warna yang cukup berkarakter.

Selain itu, ada juga keramik yang menghadirkan pilihan bervariatif untuk desain permukaan hunian Anda. Keramik tergolong lebih fleksibel dalam hal desain pola, sehingga Anda bisa memilih dengan bebas sesuai preferensi.

7. Tekstur

Perbedaan berikutnya bisa terlihat dari tekstur kedua materialnya. Mulai dari granit yang biasanya memiliki tekstur yang lebih kasar karena esensi alaminya. Sedangkan, keramik terkenal dengan teksturnya yang halus dan hasil akhir yang berkilau.

8. Daya Tahan Terhadap Tekanan dan Goresan

Jika Anda mencari material yang lebih tahan terhadap benturan atau gesekan, Anda bisa memilih granit karena daya tahannya yang lebih tinggi.

Meskipun keramik cukup tahan lama, tetapi keramik punya kecenderungan untuk lebih rentan pecah saat terkena benturan keras ataupun tekanan berlebihan. Karena itu, bisa dibilang granit lebih unggul dari sisi daya tahan.

9. Daya Tahan Terhadap Perubahan Cuaca

Granit juga memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap suhu ekstrim dan kondisi cuaca buruk. Karena itu, Anda bisa menjadikannya sebagai pilihan ideal untuk dapur maupun area luar ruangan.

Keramik sebenarnya juga punya daya tahan terhadap panas dan cuaca, tapi beberapa variasinya cenderung lebih sensitif terhadap perubahan cuaca yang drastis, sehingga memerlukan pertimbangan yang cermat.

10. Perawatan

Dari segi perawatan, permukaan granit relatif lebih mudah untuk dijaga karena sifatnya yang tahan goresan. Untuk proses pembersihan, Anda cukup menggunakan kain lap basah saja.

Sebaliknya, keramik mungkin rentan terhadap noda dan goresan ringan sehingga Anda akan memerlukan produk pembersih khusus untuk pemeliharaannya.

11. Harga

Aspek harga menjadi salah satu pertimbangan terbesar yang perlu dipikirkan oleh konsumen. Walau lebih unggul dari berbagai aspek, harga granit biasanya lebih tinggi karena proses pengolahannya yang lebih rumit.

Oleh karena itu, apabila Anda membutuhkan opsi material yang lebih ekonomis tanpa mengurangi kualitas, Anda bisa mempertimbangkan pembelian keramik untuk hunian Anda.

12. Teknik Pemasangan

Untuk pemasangan, granit membutuhkan teknik yang lebih komprehensif dan mesin khusus. Sehingga biaya pemasangannya mungkin Anda perlu mengeluarkan kocek lebih, karena Anda juga membutuhkan jasa pekerja yang terampil.

Apabila Anda ingin menekan budget, Anda bisa menggunakan keramik yang proses pemasangannya lebih terjangkau, dan menggunakan metode yang sederhana tanpa perlu teknik khusus.

Tips Memilih Granit dan Keramik

Sebelum memilih material yang tepat untuk hunian Anda, simak 4 tips berikut ini:

1. Sesuaikan dengan desain hunian

Prioritaskan kecocokan desain dengan material dinding dan lantai yang digunakan. Pastikan material yang dipilih selaras dengan desain hunian Anda secara keseluruhan.

Karena desain adalah hal pertama yang harus dipikirkan, Anda juga bisa menggunakan bantuan jasa desainer interior atau memakai aplikasi profesional khusus.

2. Pertimbangkan ukuran lantai

Langkah selanjutnya adalah dengan mempertimbangkan ukuran lantai yang akan digunakan di setiap area hunian. Lantai berukuran kecil umumnya lebih cocok untuk area yang relatif lebih kecil pula. Contohnya seperti dapur atau pun kamar mandi.

Sedangkan, untuk area seperti ruang keluarga dan ruang tamu yang lebih lega, Anda bisa menggunakan ukuran lantai yang juga lebih besar.

3. Tinjau proporsi atau ukuran ruangan

Lantai punya peranan penting terhadap ilusi ruangan yang lebih lapang. Karena itulah, pemilihan granit atau keramik harus disesuaikan agar ruangan tampak lebih harmonis.

4. Pikirkan Unsur Warna

Faktor berikutnya yang harus dipikirkan adalah palet warna yang akan digunakan. Hal ini penting, karena setiap warna juga bisa membantu memperkuat suasana yang ingin Anda tampilkan di setiap ruangannya.

Misalnya, pemilihan warna hijau atau biru yang memberi efek tenang. Anda bisa menggunakan kedua warna itu untuk di kamar tidur.

Jadi, Anda Mau Pilih Granit atau Keramik Nih?

Sekarang setelah Anda memahami perbedaan antara granit dan keramik dalam berbagai aspek, inilah saatnya Anda membuat pilihan yang tepat untuk kebutuhan hunian. Kedua bahan tersebut memang menawarkan keunggulan yang berbeda untuk memenuhi berbagai preferensi dan kebutuhan.

Anda bisa mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti daya tahan, harga, perawatan, dan estetika sebelum membuat keputusan. Granit mungkin menonjol karena daya kekuatannya yang unggul dan corak alaminya yang unik, meskipun harganya lebih mahal. Namun, di sisi lain, keramik lebih terjangkau, desainnya serbaguna, dan pemasangannya lebih mudah.

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam membuat pilihan material mana yang tepat untuk dinding maupun lantai hunian Anda!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru