Atap Asbes: Pengertian dan Jenis – Jenisnya!

Anda tentu sudah tidak asing dengan istilah asbes. Asbes adalah mineral alami yang terbentuk di alam, layaknya besi dan tembaga. Bahan asbes dikenal mempunyai sifat kedap air, memiliki kemampuan menahan panas dan api, dan harganya terjangkau.

Seputar Asbes

Asbes merupakan bijih mineral alami, termasuk kategori bahan tambang serat mineral silika. Kekuatan tarik yang dimiliki serat asbes lebih kokoh dibandingkan baja, tetapi, tekstur serat asbes tetap halus dan fleksibel. Serat asbes bisa dipintal menjadi material bangunan, yang memiliki ketahanan pada api, panas dan listrik.

Asbes adalah mineral alami yang terbentuk di alam, layaknya besi dan tembaga.

pinterest.com

Asbes mempunyai stabilitas termal, tidak bisa larut pada air dan pelarut lainnya, dan bukan konduktor listrik yang baik. Umumnya, asbes diperoleh lewat cara ditambang dari endapan alami. Sesudah ditambang, asbes akan diproses serta dikembangkan menjadi bahan industri.

Karena kemampuannya menahan panas, asbes sering dijadikan komponen konstruksi bangunan, untuk menghindari potensi kebakaran. Umumnya, atap asbes mempunyai dua kategori bentuk, antara lain, asbes gelombang besar dan asbes gelombang kecil.

Jenis-Jenis Asbes

Ada enam jenis asbes yang termasuk mineral unik di dua kelompok mineral, yakni serpentin dan amfibol. Sedangkan untuk jenis asbes adalah sebagai berikut.

  • Chrysotile

Chrysotile atau asbes putih merupakan jenis asbes yang paling sering dipakai. Serat asbes putih teksturnya halus. Jenis asbes yang satu ini juga mempunyai fleksibilitas tinggi serta sifat tahan panasnya pun baik. Terkait pengaplikasian, asbes putih bisa dipakai untuk bantalan rem, semen serta atap bangunan.

  • Crocidolite

Serat dari crocidolite atau asbes biru sangat tipis serta mudah bersarang pada paru-paru, ketika terhirup. Dengan karakteristik serat tipis serta bersifat rapuh, membuat crocidolite menjadi salah satu jenis asbes berbahaya.

Apalagi, asbes crocidolite mudah rusak serta serpihannya terpapar pada udara. Alasan tersebut menjadi kelemahan tersendiri bagi penggunaan material ini.

  • Amosite

Jenis asbes amosite atau asbes cokelat sangat kuat serta tahan panas, umumnya, ini diaplikasikan di lembaran semen, isolasi pipa, serta isolasi listrik. Walaupun, seluruh jenis asbes dapat membahayakan kesehatan manusia, tetapi, paparan jenis asbes yang satu ini, risikonya relatif lebih tinggi.

  • Aktinolit

Umumnya, warna serat aktinolit itu gelap dan seratnya ringan, jenis asbes yang satu ini mempunyai macam-macam bentuk, seperti, rapuh dan berserat maupun padat. Biasanya, aktinolit dijumpai pada sealant, cat, serta drywall.

 

Baca Juga : Apa Itu PVC? Ini Review Lengkapnya

 

Aktinolit akan mengembang ketika dipanaskan. Hal ini membuatnya efektif bagi bahan isolasi. Selain itu, jenis asbes satu ini biasa diaplikasikan untuk bahan insulasi tahan api.

  • Tremolit

Biasanya, serat tremolit sering dijumpai untuk kontaminan pada asbes chrysotile serta diaplikasikan bagi sealant, cat, serta produk insulasi yang memiliki kandungan asbes.

  • Anthophyllite

Warna dari serat anthophyllite yaitu abu-abu kecoklatan. Biasanya, serat ini dijumpai untuk kontaminan di lantai komposit.

Pengaplikasian Asbes pada Bidang Industri

Penggunaan asbes bisa dijumpai pada macam-macam produk industri. Misalnya, industri otomotif sudah memakai asbes untuk insulasi di permukaan kopling, valve packing serta brake shoes. Sebagian besar pengaplikasian asbes sendiri di industri bangunan serta konstruksi.

Contohnya digunakan pada beberapa produk seperti ubin lantai aspal, plester dekoratif, cat bertekstur, plafon, atap, insulasi pipa, lantai lembaran vinyl, serta beberapa produk semen. Kini, pengaplikasian asbes telah sangat berkurang, sebab diketahui mempunyai dampak buruk untuk kesehatan manusia.

Bahkan, penggunaan asbes dapat menyebabkan beberapa penyakit serius, contohnya, kanker. Karena itu, kini, sangat dibatasi pemakaiannya, bahkan, penggunaannya dilarang di sejumlah negara.

Belakangan ini, asbes tidak dipakai lagi, terutama oleh para pengembang, saat untuk membangun hunian. Apalagi sudah banyak jenis atap yang tersedia di pasaran.

Menurut Bambang Eka Jaya selaku Praktisi Properti dan Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), asbes adalah material penutup atap yang telah lama developer tinggalkan. Bahkan, material itu tidak dipakai untuk membangun rumah sederhana bagi MBR.

Jadi asbes merupakan bijih mineral alami, dimana kekuatan tarik serat asbes justru lebih kokoh daripada baja, namun, teksturnya halus dan fleksibel. Di balik keunggulannya, ternyata penggunaan asbes sudah sangat berkurang, karena, dinilai memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia.

Tags:

Artikel Terkait

Artikel Terbaru