Apa Itu Stainless Steel? Berikut Definisi, Kelebihan, dan Kekurangannya

apa itu stainless steel

Stainless steel merupakan salah satu jenis bahan terpopuler di dunia. Material ini banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan industri. Tapi sebenarnya, apa itu stainless steel?

Saking populernya, stainless steel dominan dipakai sebagai material utama dalam produksi pembuatan furniture, perabotan rumah tangga, proses konstruksi dan manufaktur, serta dalam pembuatan jaringan pipa untuk sektor minyak dan gas.

Jelajahi informasi lengkap tentang material berbasis logam ini pada artikel berikut!

Pengertian Stainless Steel

Jika diartikan secara harfiah, istilah “Stainless” dalam bahasa Inggris berarti benda yang tahan terhadap karat. Sedangkan, kata “Steel” sendiri merujuk pada suatu jenis material yang berbahan dasar logam atau besi. Oleh karena itu, secara bahasa, Stainless Steel dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk logam atau besi yang tidak bisa berkarat.

Jadi, stainless steel adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan kombinasi kromium dan besi. Namanya didapat karena ketahanannya yang luar biasa terhadap pewarnaan atau yang umumnya dikenal sebagai karat.

Daya tahan stainless steel terhadap karat disebabkan oleh interaksi antara komponen paduannya dengan lingkungan. Komposisinya biasanya mencakup besi, kromium, mangan, silikon, karbon, dan juga sejumlah besar nikel dan molibdenum.

Proses Pembuatan Stainless Steel

Stainless Steel dibuat melalui perpaduan kromium dan logam. Dalam proses pembuatannya, diperlukan kandungan kromium minimal 10,5%. Rasio spesifik kromium terhadap logam dasar yang diperlukan juga bervariasi tergantung pada jenis logam yang digunakan dan kualitas keseluruhannya.

Di dalam proses pembuatan stainless steel, biasanya juga dibutuhkan bahan-bahan bantuan lainnya, di antaranya adalah: Silikon, Perak, Sulfur, Nitrogen, Molybdenum, Manganese, Nikel, dan Karbon.

Kemudian, bahan-bahan tersebut akan digabungkan menurut rasio dan proporsi masing-masing untuk menciptakan reaksi kimia tertentu. Reaksi kimia ini nantinya akan menghasilkan pembentukan besi tahan karat, yang mampu bertahan di luar ruangan. Bahkan apabila terkena panas dan hujan setiap hari tanpa menimbulkan korosi.

Karena proses pembuatannya yang ekstensif dan memakan waktu lama, bahan stainless steel seringkali memiliki harga yang tinggi di pasaran. Meskipun demikian, masih terdapat permintaan yang besar karena kebutuhan global akan material satu ini.

Penggunaan Stainless Steel dalam Berbagai Industri

Anda pasti sudah tidak asing dengan penggunaan stainles steel dalam peralatan dapur. Yup! Stainless steel menjadi paduan logam yang disukai untuk membuat peralatan dapur karena bahannya yang aman dan tidak mempengaruhi rasa makanan.

Selain itu, permukaan peralatan stainless steel pun mudah untuk dibersihkan. Karena pemeliharan dan daur ulangnya yang mudah menjadikan bahan ini semakin populer.

Selain itu, stainless steel juga sering digunakan untuk pembuatan alat-alat kedokteran. Karena tidak ada kuman dari karat yang bisa menyebabkan tetanus atau mengundang berbagai macam penyakit. Hal ini membuatnya aman apabila terkena organ di dalam tubuh secara langsung.

Keunggulan Utama Stainless Steel: Anti Karat!

Seperti yang telah disebutkan pada poin-poin sebelumnya, stainless steel memiliki keunggulan tahan karat. Kualitas ini yang membedakannya dari logam lain seperti baja atau aluminium dalam faktor daya tahan.

Mengapa stainless steel bisa tahan karat? Ketahanan karat pada stainless steel berasal dari interaksi unsur-unsur di dalamnya dengan oksigen dalam air maupun udara. Puncaknya, akan membentuk lapisan yang sangat tipis dan stabil yang dikenal sebagai metal oxide and hydroxide.

Selain itu, pada dasarnya hampir semua jenis stainless steel mengandung minimal 10% kromium. Kromium ini memainkan peran penting dalam menciptakan lapisan tahan korosi.  Lapisan pelindung ini yang berfungsi sebagai penghalang, mencegah kontak langsung antara oksigen, air, dan permukaan logam, sehingga secara efektif menghentikan korosi lebih lanjut.

Sebaliknya, besi biasa tidak memiliki lapisan pelindung seperti itu, sehingga lebih rentan bereaksi dengan oksigen dan  membentuk lapisan Fe2O3 atau hidroksida, yang juga dikenal sebagai karat. Karat ini bisa semakin menebal seiring berjalannya waktu.

Ketahanan bawaan stainless steel terhadap karat dan korosi berkontribusi signifikan terhadap daya tahannya. Karakteristik ini menjadi salah satu pertimbangan utama ketika memilih bahan ini.

Keunggulan Lain Stainless Steel

Selain tahan karat, ada banyak keunggulan lain yang dimiliki oleh stainless steel. Di antaranya adalah:

1. Tahan Suhu Ekstrem

Banyak mesin dan perangkat elektronik yang juga menggunakan bahan stainless steel dalam membuat komponennya, karena kemampuan materialnya dalam menahan suhu ekstrem seperti panas atau dingin.

Peralatan yang dibuat dengan stainless steel bisa bertahan dengan suhu tinggi mulai dari 870°C hingga -196°C.

2. Ramah Lingkungan Karena Mudah Didaur Ulang

Stainless steel dikenal sebagai bahan yang ramah lingkungan karena umurnya yang panjang. Material ini bisa bertahan selama puluhan tahun tanpa perlu sering diganti.

Ketika rusak sekalipun, stainless steel dapat dengan mudah didaur ulang, lalu kemudian dibuat sebagai bahan logam baru.

3. Mudah Dibersihkan

Keunggulan lainnya adalah stainless steel sangat mudah untuk dibersihkan. Itu terjadi karena stainless steel tidak berkarat meski terkena air berkali-kali, bahkan bisa dicuci dengan sabun yang bersifat basa.

Peralatan kesehatan yang dibuat dari logam stainless juga dapat dicuci menggunakan alkohol untuk membunuh kuman di permukaan logam setelah disentuh tangan manusia.

4. Multifungsi

Selain itu, stainless steel juga bersifat multifungsi dan bisa  digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan industri. Seperti yang disinggung dalam poin di atas, penggunaannya luas sampai ke ranah medis, teknologi, konstruksi, bahkan ruang angkasa.

Selain itu, lagi-lagi ketahanan stainless steel terhadap suhu ekstrem dan korosi juga menambah kegunaannya. Jadi, meskipun harga stainless steel mungkin relatif tinggi, ia tetap menjadi pilihan dominan untuk proyek konstruksi jangka panjang selama beberapa dekade ini.

Kelemahan Stainless Steel

Meski stainless steel menawarkan banyak keunggulan, tetap ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut kelemahannya:

1. Biaya Tinggi

Secara umum, stainless steel biasanya dibanderol dengan harga yang lebih mahal daripada jenis baja lain seperti carbon steel.

2. Berat

Karena kepadatannya yang lebih tinggi, stainless steel cenderung lebih berat daripada jenis baja lainnya. Hal ini bisa menjadi salah satu pertimbangan utama dari pemilihan material ini.

3. Konduktivitas Termal yang Rendah

Memiliki konduktivitas termal stainless steel terbilang rendah, sehingga kemampuannya mentransfer panas kurang efisien.

4. Sulit untuk Dilas

Proses pengelasan stainless steel memerlukan alat serta teknis khusus. Hal ini nantinya juga akan berpengaruh terhadap penambahan biaya dan kompleksitas produksi.

5. Ketersediaannya Terbatas

Ada beberapa jenis stainless steel yang tersedia dalam jumlah terbatas. Sebab itu, mungkin akan menimbulkan tantangan dalam beberapa penerapannya.

Berikut pembahasan mengerti Stainless Steel sebagai material yang penting dan serbaguna dalam berbagai industri. Ketahanannya terhadap karat dan korosi menjadikannya pilihan utama dalam kebutuhan industri modern.

Selain itu, kebutuhannya yang tinggi di pasar global juga menunjukkan pentingnya material ini. Semoga artikel ini dapat memperkaya pemahaman Anda mengenai stainless steel!

Artikel Terkait

Artikel Terbaru